Nama : Ellsa
Astari Maiza
Kelas : 4EA24
Npm :
12213870
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL DALAM BISNIS
Tanggung jawab Sosial
Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya (namun bukan hanya). perusahaan adalah memiliki berbagai
bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di
antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan
berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau
deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul
dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih
panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi
perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen
dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap
seluruh pemangku kepentingannya.
Etika Bisnis adalah
suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis, lalu
dalam etika bisnis dikenal istilah tanggung jawab sosial yaitu suatu pengakuan
dari perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat (komunitas
dan lingkungannya) dan secara luas meliputi
tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan Kreditur.
Keputusan yang tidak etis bisanya timbul jika
pengambilan keputusan hanya untuk menguntungkan diri sendiri dari
pada pemegang kepentingan (karyawan, pemegang saham, lingkungan). Praktek
bisnis yang tidak etis dapat berpengaruh tidak baik terhadap nilai perusahaan.
Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya menyediakan
barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan
menjual produk. Dalam praktek tanggung jawab meliputi :
1. Tanggung
Jawab Produksi: Produk harus diproduksi dengan keyakinan menjaga keselamatan
pelanggan. Label peringatan harus ada guna mencegah kecelakaan karena salah
dalam penggunaan dan adanya efek samping
2. Tanggung
Jawab Penjualan : Perusahaan tidak
melakukan strategi penjualan yang terlalu agresive atau iklan yang menyesatkan.
Perlu survey kepuasan pelanggan, di mana yang bersangkutan diperlakukan
sebagaimana mestinya.
Cara
Menjamin Tanggung Jawab Sosial:
1. Ciptakan
Kode Etik, berisi serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai
petunjuk bagaimana karyawan, pelanggan dan pemilik seharusnya dipelihara.
2. Memantau
Semua Keluhan, hubungi pelanggan apabila mereka mempunyai keluhan mengenai
kualitas produk atau lainnya. cari sumber keluhan dan yakinkan bahwa problem
tersebut tidak akan timbul lagi
3. Umpan
Balik Pelanggan, meminta pelanggan untuk memberi umpan balik atas barang atau
jasa yang mereka beli walaupun selama ini
tidak ada keluhan dengan mengirim kuesioner.
Biaya
Untuk Memenuhi Tanggung Jawab Sosial
Kemungkinan biaya yang timbul sebagai akibat
tanggung jawab sosial kepada :
1. Pelanggan,
menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan, Melakukan survey untuk
mengeta – hui kepuasan pelanggan,Gugatan hukum oleh pelanggan
2. Karyawan,
menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan, Melakukan survey untuk
mengeta -hui kepuasan karyawan, Gugatan
hukum oleh karyawan karena diskriminasi atau tuduhan tanpa bukti
3. Pemegang
Saham, mengumumkan Informasi Keuangan
secara periodik, Gugatan hukum atas tuduhan bahwa manajer perusahaan tidak
memenuhi tanggung jawabnya kepada para pemegang saham
4. Lingkungan,
memenuhi regulasi pemerintah akan lingkungan, Memenuhi janji akan petunjuk
lingkungan yang dibuat perusahaan.
Bentuk-bentuk
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk
pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Itu dapat dilihat bahwa semakin
tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan
praktek bisnis etik dalam masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial
yang dapat kita temui di indonesia adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan
Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan
pengusaha dengan karyawannya. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing
pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah seperti cuti, tunjangan hari raya,
dan pakaian kerja.
2. Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah
industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga
lingkungan.
3. Penerapan
Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor
keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga
keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang lainnya.
Perkebunan Inti Rakyat
(PIR)
4. Sistem
perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak
perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil
disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
5. Sistem
Bapak Angkat dan Anak Angkat
Sistem ini melibatkan
pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja
yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha
besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
TUJUAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
1. Agar
perusahaan dapat mendasarkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan norma-norma
moral dan etika.
2. Agar
perusahaan meluncurkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan para penggunanya.
3. Perusahaan
menyediakan informasi dan melakukan promosi yang jujur dan faktual tentang
produk yang dihasilkan.
4. Agar
perusahaan memberikan informasi mengenai komposisi, takaran manfaat, tanggal
kadaluwarsa produk, kemungkinan efek samping, cara penggunaan yang tepat,
kuantitas, mutu, dan harga dalam kemasan produknya untuk memungkin konsumen
mengambil keputusan rasional dalam mempergunakan suatu produk.
5. Agar
perusahaan memperhatikan keselamatan dan keamanan konsumen ketika menggunakan
produk tersebut.