Jumat, 26 Mei 2017

Minggu, 23 April 2017

TUGAS 2 SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2#

NPM               : 1221387
KELAS             : 4EA24

Penjelasan dan contoh kalimat

1.     Past Tense
§  Kejadian yang telah terjadi pada waktu masa yang lalu.
Contoh :
1.     I launched this blog on july 3th 2016
2.     They went to Jogja last month
3.     I and my family moved to Bekasi last month
4.     My mother cooked fried chicken for my birthday party last week
5.     When we were kids, we were always together

2.     Past Continuous Tense
§  Suatu aksi sedang terjadi pada waktu tertentu di masa lampau.
Contoh :
1.     You were so cute when you were a baby
2.     They were watching televisionfrom seven to nine last night
3.     It was raining this morning
4.     While I was writing the email, the computer suddenly went off
5.     This car was very fast when I was a child

3.     Present Perfect Tense
§  Suatu peristiwa yang baru terjadi selesai dilakukan dan waktunya tidak ditentukan.
Contoh :
1.     I have been gone to Bali island for three times
2.     Don’t pass over here, the floor has just been mopped
3.     I’ve readthis book
4.     The world has changed because of the technology
5.     I have lived in Bekasifor 3 months

4.     Past Perfect Tense
§  Suatu kejadian telah selesai pada suatu titik di masa lalu sebelum Kejadian lainnya terjadi.
Contoh :
1.     My family and I had lived in Bekasi since ten years ago
2.     I was late. The train had left
3.     We hadn’t lived in Jakarta since seven years ago
4.     My mother had prepared all of my needs before I went to Bali
5.     I had already bought the book before you suggested me to buy it

5.     Present Perfect Continuous Tense
§  Suatu peristiwa yang terjadi pada waktu lampau dan masih berlangsung sampai sekarang.
Contoh :
1.     I’ve been driving a car through the rain for an hour
2.     I have been eating Sandwich
3.     He has been watching television since eight o’clock
4.     They have been studying this lecture
5.     They have been repairing those computers since a hour ago

6.     Future Tense
§  Untuk menyatakan perbuatan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Contoh :
1.     My mom will wake me up every morning
2.     Ika will follow new fashion
3.     Dyah will buy my favourite food
4.     They will meet us in the party
5.     Wait a minute. I will change my clothes









Jumat, 31 Maret 2017

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS 2 #


Nama       : Ellsa Astari Maiza
Npm        : 12213870
Kelas       : 4EA24
Tugas      : Softskill Bahasa Inggris 2 #


Slow economic growth predicted in 2017: Economists


Economists predicted that Indonesia(S) would be(Modals) struggling(v) to maintain economic growth next year, partly due to heavy pressure on domestic consumption.
The University of Indonesia economist Faisal Basri(S) forecasts(V) that Indonesia’s gross domestic product (GDP) would grow by 5 percent year-on-year in 2017, a slight increase from the predicted 4.9 percent growth this year.
“Domestic consumption is under heavy pressure, especially for low-income people,” he said Monday during a seminar(S) discussing(V) the outlook of Indonesia’s economy in Jakarta.
Faisal said that household consumption, which constitutes 56 percent of the GDP, had been under pressure in recent years. This has been proven through the decline in the farmer(S) exchanges(V) value (NTP) index – which measures farmers(S) purchasing(V) power to 101.31 in November from 102.95 in the same month last year, according to data from the Central Statistics Agency. 
To achieve higher GDP growth, Indonesia(S) should(Modals) focus(V) on attracting more investment into the country, Sampoerna University economist Wahyu Soedarmono said.  
“If the government wants to achieve GDP growth of 7 percent in 2019, then the country(S) should(Modals) increase(V) productivity,” he said, adding that high productivity(S) would(Modals) bolster(V) investment and spur economic growth.
Amid a weak global economy, Indonesia saw its GDP increase only 4.79 percent last year, the lowest rate in six years.

Simple Present Tense( S + V1 )
1. (+) Faisal Basriforecaststhat Indonesia’s gross domestic product (GDP) would grow by 5 percent year-on-year in 2017. (S + V1)
(-) Faisal Basri doesn’t forecast that Indonesia’s gross domestic product (GDP) would grow by 5 percent year-on-year in 2017.
(?) Does Faisal Basriforecastthat Indonesia’s gross domestic product (GDP) would grow by 5 percent year-on-year in 2017 ?
2.  (+)The farmer exchanges value (NTP) index.
(-) The farmerdoesn’t exchangevalue (NTP) index.
(?)  Does the farmer exchangevalue (NTP) index ?
3. (+)Indonesiashould(Modals) focus on attracting more investment into the country.
(-) Indonesia don’t should(Modals) focus on attracting more investment into the country.
(?) Do Indonesia should(Modals) focuson attracting more investment into the country ?
4.  (+) The countryshould(Modals) increaseproductivity.
     (-)  The country doesn’t should(Modals) increaseproductivity.
     (?) Does the countryshould(Modals) increaseproductivity ?
5. (+) High productivity would(Modals) bolsterinvestment and spur economic growth.
(-)High productivity doesn’t would(Modals) bolsterinvestment and spur economic growth.
    (?)  Does high productivity would(Modals) bolster investment and spur economic growth?

Simple Present Continues Tense( S + to be + Ving )
1.    (+) Indonesia would be(Modals) struggling to maintain economic growth next year.

(-)  Indonesia aren’t would be(Modals) struggling to maintain economic growth next year.

(?) are Indonesia would be(Modals) struggling(v) to maintain economic growth next year?

2.    (+)  a seminar discussing the outlook of Indonesia’s economy in Jakarta.
(-)   a seminar is not discussingthe outlook of Indonesia’s economy in Jakarta.
(?)  Is a seminar discussing the outlook of Indonesia’s economy in Jakarta ?
3.    (+) farmerspurchasingpower to 101.31 in November from 102.95 in the same month last year.

(-) farmers aren’t purchasingpower to 101.31 in November from 102.95 in the same month last year.

(?) are farmerspurchasingpower to 101.31 in November from 102.95 in the same month last year ?







Senin, 09 Januari 2017

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS (HAK HAK PEKERJA DALAM BISNIS PERUSAHAAN)

Hak- Hak Pekerja dalam Bisnis Perusahaan
Etika Bisnis#

Kelas               : 4EA24
Kelompok       :
  1. Ellsa Astari Maiza                 (12213870)
  2. Gita Nur Pratiwi                   (13213756)
  3. Ika Fitrianasari                     (14213234)
  4. Natalia Novi H.R.A               (16213344)
  5. Yulia Kurniati Ikhsan           (19213566)









Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.            Latar Belakang
Salah satu elemen penting dalam dunia usaha adalah masalah ketenagakerjaan, karena tenaga kerja adalah penggerak sektor usaha yang memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya dan pekerja adalah salah satu sumber daya terpenting bagi perusahaan. Di dalam suatu perusahaan tidak hanya teori pekerja memberi tenaga kemampuannya sedangkan pengusaha memberikan kompensasi lewat upah/gaji, lebih dari itu, dalam perusahaan dikenal banyak aspek sosial, aspek kesehatan, aspek kemanusiaan, aspek ekonomi.
Penghargaan dan jaminan terhadap hak pekerja merupakan salah satu penerapan dari prinsip keadilan dalam bisnis. Dalam hal ini, keadilan menuntut agar semua pekerja diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing. Baik sebagai pekerja maupun sebagai manusia, mereka tidak boleh dirugikan, dan perlu diperlakukan secara sama tanpa diskriminasi yang tidak rasional. Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 4, pembanguanan ketenagakerjaan bertujuan untuk memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, mewujudkan pemerataan kesempatan kerja, memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Dalam bisnis modern yang penuh dengan persaingan ketat, para pengusaha semakin menyadari bahwa pengakuan, penghargaan, dan jaminan atas hak-hak pekerja dalam jangka panjang akan sangat menentukan sehat tidaknya kinerja suatu perusahaan. Ini disebabkan karena jaminan atas hak-hak pekerja pada akhirnya berpengaruh langsung secara positif atas sikap, komitmen, loyalitas, produktivitas, dan akhirnya kinerja setiap pekerja. Suka atau tidak suka, hal ini berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Secara umum ada beberapa hak pekerja yang dianggap mendasar dan harus dijamin, kendati dalam penerapannya bisa sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan sosial-budaya.










BAB II
PEMBAHASAN

1.      HAK PEKERJA

Setiap orang memiliki hak yang dimiliki sejak lahir, hak ini dimiliki oleh seseorang dan dapat dinikmati keberadaannya. Apabila seseorang memiliki hak tersebut, maka orang tersebut dengan bebas menggunakan haknya tanpa ada tekanan ataupun ancaman dari pihak manapun dan dari siapapun. Demi melindungi seseorang supaya benar-benar mempunyai kebebasan dalam menggunakan haknya dan adanya perlindungan agar seseorang tetap dapat menikmati haknya, maka disepakati adanya HAM (Hak asasi manusia). Hak ini diatur sejak 10 Desember tahun 1948 dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), didalamnya berisi kandungan hak sipil politik dan hak ekonomi, sosial budaya. Kemudian pada tahun 1966, PBB membuat dua instrumen terpisah yaitu Convenant Internasional tentang Hak-hak Sipil politik dan convenant internasional tentang hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Adanya convenant ini hak asasi manusia tidak hanya sebagai pernyataan moral yang tidak mengikat secara hukum akan tetapi dengan adanya convenant ini dapat mengikat secara legal hukum atas pelaksanaan hak asasi manusia.
a.      Macam-macam Hak Pekerja
Terkait dengan pekerja maka terdapat banyak hal yang termasuk hak-hak pekerja, antara lain:
1.     Hak Atas Pekerjaan dan Upah Yang Adil
        Dasar hukum hak atas pekerjaan tercantum dalam undang-undang dasar 1945 pasal 27 ayat 2 yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Sehingga dapat dikatakan bahwa hak atas pekerjaan merupakan hak azasi manusia, karena.:
         Kerja merupakan perwujudan diri manusia, melalui kerja manusia merealisasikan dirinya sebagai manusia juga sekaligus membangun hidup dan lingkungannya yang lebih manusiawi. Maka setiap orang dapa menetukan dirinya sendiri dengan pekerjaannya dengan hak yang telah dimiliki.
         Hak atas kerja merupakan salah satu hak asasi manusia karena kerja sangat berkaitan langsung dengan hak atas hidup, bahkan hak atas hidup yang layak.
         Sedangkan hak atas upah yang adil juga merupakan hak dasar bagi pekerja, setelah pekerja melakukan apa yang seharusnya dikerjakan dengan baik dan benar. Sehingga dapat dikatakan bahwa sesungguhnya:
  1. Setiap pekerja berhak mendapatkan upah atau berhak untuk dibayar.
  2. Setiap orang tidak hanya berhak memperoleh upah, ia juga berhak memperoleh upah yang adil yaitu upah yang sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya.
2.     Hak Untuk Berserikat Dan Berkumpul
        Agar setiap orang dapat memperjuangkan kepentingannya khususnya hak atas upah yang adil, maka pekerja harus diakui dan dijamin hak-haknya untuk berserikat dan berkumpul. Tujuannya adalah agar pekerja dapat diberikan kebebasan dan merasakannya. untuk memperjuangkan hak dan kepentingannya terhadap perusahaan tempatnya bekerja dalam suatu wadah organisasi resmi yang diakui perusahaan untuk mewadahi semua anggota pekerja. Menurut De Geroge bahwa dalam suatu masyarakat yang adil dan diantara perantara-perantara yang perlu untuk mencapai suatu sistem upah yang adil, maka serikat pekerja sangat memainkan peran yang penting.
Ada dua dasar moral penting dari hak untuk berserikat dan berkumpul, yaitu:
  1. Merupakan salah satu wujud utama dari hak atas kebebasan yang merupakan salah satu hak asasi manusia.
  2. Pekerja dapat bersama-sama secara kompak memperjuangkan hak mereka yang lain, khususnya atas upah yang adil.

3.     Hak Atas Perlindungan Keamanan Dan Keselamatan
  Dengan berbagai resiko yang dapat dihadapi oleh siapapun dewasanya setiap orang berhak atas keamanan dan keselamatan khususnya bagi para pekerja. Karena itu timbul yang disebut asuransi yang bertujuan sebagai jaminan atas keamanan dan keselamatan jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidaak diinginkan. Beberapa hal yang perlu dijamin dalam kaitan dengan hak atas keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja:
  1. Setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan atas keamanan, keselamatan dan kesehatan melalui program jaminan atau asuransi keamanan dan kesehatan yang diadakan perusahaan itu.
  2. Setiap pekerja berhak mengetahui kemungkinan resiko yang akan dihadapinya dalam menjalankan pekerjaannya dalam bidang tertentu dalam perusahaan tersebut.
  3. Setiap pekerja bebas untuk memilih dan menerima pekerjan dengan resiko yang sudah diketahuinya itu atau sebaiknya menolaknya.

 4.     Hak Perlakuan Keadilan dan Hukum
         Setiap pekerja mempunyai hak untuk diproses hukum secara sah dan adil terutama berlaku ketika seorang pekerja dituduh dan diancam dengan hukuman tertentu karena diduga melakukan pelanggaran atau kesalahan tertentu. Dalam hal ini pekerja wajib diberi kesempatan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, dan kalau ternyata ia tidak bersalah ia wajib diberi kesempatan untuk membela diri.
          Selain itu juga semua pekerja juga harus diperlakukan secara sama, secara fair sehingga tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji, maupun peluang untuk jabatan, pelatihan atau pendidikan lebih lanjut serta perbedan dalam hal gaji dan peluang harus dipertimbangkan secara rasional dan proporsional secara adil.
5.     Hak Atas Rahasia Pribadi
        Setiap karyawan diberikan hak untuk dirahasiakan data pribadinya, bahkan perusahan harus menerima bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak boleh diketahui oleh perusahaan dan ingin tetap dirahasiakan oleh karyawan. Hak atas rahasia pribadi tidak mutlak, dalam kasus tertentu data yang dianggap paling rahasia harus diketahui oleh perusahaan atau karyawan lainnya, misalnya orang yang menderita penyakit tertentu. Ditakutkan apabila sewaktu-waktu penyakit tersebut kambuh akan merugikan banyak orang atau mungkin mencelakakan orang lain.
        Umumnya yang dianggap sebagai rahasia pribadi dan karena itu tidak perlu diketahui dan dicampuri oleh perusahaan adalah persoalan yang menyangkut keyakinan religius, afiliasi dan haluan politik, urusan keluarga serta urusan sosial lainnya.
6.     Hak atas kebebasan suara hati.
        Pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggapnya tidak baik, atau yang tidak ingin dikerjakan oleh karyawan karena menurutnya hal tersebut adalah salah. mungkin baik menurut perusahaan jadi pekerja harus dibiarkan bebas mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal yang baik.
7.      Whistle Blowing
         Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilapori itu bisa saja atasan yang lebih tinggi atau masyarakat luas. Rahasia perusahaan adalah sesuatu yang konfidensial dan memang harus dirahasiakan, dan pada umumnya tidak menyangkut efek yang merugikan apa pun bagi pihak lain, entah itu masyarakat atau perusahaan lain.
         Whistle blowing umumnya menyangkut kecurangan tertentu yang merugikan baik perusahaan sendiri maupun pihak lain, dan kalau dibongkar memang akan mempunyai dampak yang merugikan perusahaan, paling kurang merusak nama baik perusahaan tersebut. Contoh whistle blowing adalah tindakan seorang karyawan yang melaporkan penyimpangan keuangan perusahaan. Penyimpangan ini dilaporkan pada pihak direksi atau komisaris atau kecurangan perusahaan yang membuang limbah industri ke sungai dan lain-lain.
Terdapat dua macam whistle blowing, yaitu :
a.  Whistle blowing internal
     Hal ini terjadi ketika seorang atau beberapa orang karyawan tahu mengenai kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian melaporkan kecurangan itu kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi. Motivasi utama dari whistle blowing adalah motivasi moral yaitu demi mencegah kerugian bagi perusahaan tersebut.
     Motivasi moral ada dua macam motivasi moral baik dan motivasi moral buruk. Untuk mencegah kekeliruan ini dan demi mengamankan posisi moralnya, karyawan pelapor perlu melakukan beberapa langkah:
    Cari peluang kemungkiann dan cara yang paling cocok tanpa menyinggung perasaan untuk menegur sesama karyawan atau atasan itu.
    Karyawan itu perlu mencari dan mengumpulkan data sebanyak mungkin sebagai pegangan konkret untuk menguatkan posisinya, kalau perlu disertai dengan saksi-saksi kuat.

b.  Whistle blowing eksternal
     Menyangkut kasus dimana seorang pekerja mengetahui kecurangan yang dilakukan perusahaannnya lalu membocorkannya kepada masyarakat karena dia tahu bahwa kecurangan itu akan merugikan masyarakat. Misalnya; manipulasi kadar bahan mentah dalam formula sebuah produk. Motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi masyarakat atau konsumen. Pekerja ini punya motivasi moral untuk membela kepentingan konsumen karena dia sadar semua konsumen adalah manusia yang sama dengan dirinya dan karena itu tidak boleh dirugikan hanya demi memperoleh keuntungan.






















BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Secara bahasa hak adalah suatu kondisi yang melekat atas hidup manusia. Hak ini dimiliki oleh seseorang dan dapat dinikmati keberadaannya.
Macam-macam Hak Pekerja yaitu :
  1. Hak Atas Pekerjaan dan Upah Yang Adil
  2. Hak Untuk Berserikat Dan Berkumpul
  3. Hak Atas Perlindungan Keamanan Dan Keselamatan
  4. Hak Perlakuan Keadilan dan Hukum
  5. Hak Atas Rahasia Pribadi
  6. Hak atas kebebasan suara hati
Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain.
Undang Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan atau jasa; hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya.










DAFTAR PUSTAKA





Sabtu, 12 November 2016

TUGAS 3 SOFTSKILL TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM BISNIS

Nama   : Ellsa Astari Maiza
Kelas   : 4EA24
Npm    : 12213870

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM BISNIS

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya). perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
Etika Bisnis adalah suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis, lalu dalam etika bisnis dikenal istilah tanggung jawab sosial yaitu suatu pengakuan dari perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat (komunitas dan lingkungannya) dan secara luas meliputi  tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan Kreditur.
Keputusan yang tidak etis bisanya timbul jika pengambilan  keputusan  hanya untuk menguntungkan diri sendiri dari pada pemegang kepentingan (karyawan, pemegang saham, lingkungan). Praktek bisnis yang tidak etis dapat berpengaruh tidak baik terhadap nilai perusahaan. Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual produk. Dalam praktek tanggung jawab meliputi :

1.    Tanggung Jawab Produksi: Produk harus diproduksi dengan keyakinan menjaga keselamatan pelanggan. Label peringatan harus ada guna mencegah kecelakaan karena salah dalam penggunaan dan adanya efek samping
2.    Tanggung Jawab Penjualan : Perusahaan  tidak melakukan strategi penjualan yang terlalu agresive atau iklan yang menyesatkan. Perlu survey kepuasan pelanggan, di mana yang bersangkutan diperlakukan sebagaimana mestinya.

Cara Menjamin Tanggung Jawab Sosial:
1.      Ciptakan Kode Etik, berisi serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petunjuk bagaimana karyawan, pelanggan dan pemilik seharusnya dipelihara.
2.      Memantau Semua Keluhan, hubungi pelanggan apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau lainnya. cari sumber keluhan dan yakinkan bahwa problem tersebut tidak akan timbul lagi
3.      Umpan Balik Pelanggan, meminta pelanggan untuk memberi umpan balik atas barang atau jasa yang mereka beli walaupun selama ini  tidak ada keluhan dengan mengirim kuesioner.

Biaya Untuk  Memenuhi Tanggung  Jawab Sosial
Kemungkinan biaya yang timbul sebagai akibat tanggung  jawab sosial kepada  :
1.      Pelanggan, menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan, Melakukan survey untuk mengeta – hui kepuasan pelanggan,Gugatan hukum oleh pelanggan
2.      Karyawan, menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan, Melakukan survey untuk mengeta -hui kepuasan karyawan,  Gugatan hukum oleh karyawan karena diskriminasi atau tuduhan tanpa bukti
3.      Pemegang Saham,  mengumumkan Informasi Keuangan secara periodik, Gugatan hukum atas tuduhan bahwa manajer perusahaan tidak memenuhi tanggung jawabnya kepada para pemegang saham
4.      Lingkungan, memenuhi regulasi pemerintah akan lingkungan, Memenuhi janji akan petunjuk lingkungan yang dibuat perusahaan.

Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
     Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia adalah sebagai berikut :
1.    Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah seperti cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
2.    Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
3.    Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang lainnya.
Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
4.    Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
5.    Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

TUJUAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
1.      Agar perusahaan dapat mendasarkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan norma-norma moral dan etika.
2.      Agar perusahaan meluncurkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan para penggunanya.
3.      Perusahaan menyediakan informasi dan melakukan promosi yang jujur dan faktual tentang produk yang dihasilkan.
4.      Agar perusahaan memberikan informasi mengenai komposisi, takaran manfaat, tanggal kadaluwarsa produk, kemungkinan efek samping, cara penggunaan yang tepat, kuantitas, mutu, dan harga dalam kemasan produknya untuk memungkin konsumen mengambil keputusan rasional dalam mempergunakan suatu produk.
5.      Agar perusahaan memperhatikan keselamatan dan keamanan konsumen ketika menggunakan produk tersebut.


m/25-Jalan-Keluar-Atas-Masalah-Ketimpangan-Ekonomi-Harus-kita-akui-bahwa-pasar/